Bab 24
"Aku sudah bilang, aku sedang mengejarmu. Aku ingin kamu menjadi pendampingku yang sesungguhnya."
...
Jantungnya berdegap kencang, berbeda dari ketegangan dan kepedihan yang dia rasakan di rumah Keluarga Sentana.
Wajah Yohan agak mirip dengan Stanley.
Sekilas membuat Hanna teringat ketika hatinya pertama kali bergetar karena cinta.
Namun, dia bukan lagi gadis polos yang ceria itu.
"Kamu nggak perlu mengejarku, aku nggak akan menerimamu." Semua pengalaman itu telah menguras seluruh tenaganya. Hanna hanya ingin hidup sederhana, tanpa terjerat urusan orang lain.
Dia tak punya kekuatan untuk menghadapi pengkhianatan kedua kalinya.
"Lupakan saja, Yohan." Hidungnya mulai perih, Hanna menoleh ingin bangkit dan pergi.
Namun dia ditahan.
Jari-jari panjang yang tegas itu menempel lembut di dada Hanna, suara Yohan terdengar bagaikan iblis penggoda. "Kenapa nggak mau mencobanya denganku? Masa depanmu akan benar-benar berbeda."
"Berbeda bagaimana?" Air mata menetes di tangan Yohan, Hanna menanggapi

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ