Bab 74
Ketika mendengar kata-kata ini, Vicky merasa curiga sejenak, lalu dia seolah tiba-tiba menyadari sesuatu. "Maksudmu ...."
Alan tersenyum. "Panggil mereka."
Ketertarikan di mata Vicky menjadi makin kuat. Dia pun mengeluarkan ponsel untuk menelepon.
Tidak lama kemudian, dua orang pria berbadan kekar dengan jas hitam keluar dari vila.
Mereka berdiri di hadapan Vicky.
"Fandy, coba kamu bertanding dengan Nona ini," kata Vicky kepada salah satu pria.
"Baik," jawab Fandy sambil berjalan ke hadapan Sania.
Sania berdiri di hadapannya seperti seekor anak ayam. Bentuk tubuh mereka berdua tidak sebanding.
Vicky bahkan merasa sedikit khawatir untuk Sania.
"Silakan." Fandy lebih dulu berkata.
Kemudian, Sania mulai bergerak.
Bagaimanapun juga Fandy adalah seorang pengawal profesional. Jadi, kemampuannya tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan orang biasa.
Namun, Sania ternyata tidak kalah sama sekali.
Tendangan samping, tendangan silang, tendangan ke bawah ....
Mereka berdua bertarung dengan sengit

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ