Bab 113
"Untuk apa aku membunuhmu?" Lorenzo berkata dengan dingin, "Nona Claudia, karena kamu nggak mau bilang apa pun, jangan salahkan aku karena bersikap kasar."
Lorenzo berdiri dengan dingin.
"Lorenzo, kamu mau lakukan apa padaku?" Ada jejak air mata di wajah pucat Claudia dan matanya tampak sedih.
Mata Lorenzo dingin, dan seluruh tubuhnya tampak tertutup lapisan es.
Dia tidak menjawab pertanyaan wanita itu, melainkan berbalik dan hendak pergi.
"Lorenzo, jangan pergi!" teriak Claudia dengan sedih, "Bisakah kamu tinggal bersamaku sebentar?"
Suara wanita itu terdengar menyedihkan, dengan permohonan yang rendah hati, "Selama sebulan terakhir di taman, aku sudah menderita penyiksaan yang nggak manusiawi, aku... aku ... "
Claudia terisak, "Aku dinodai oleh binatang buas itu! Mereka bukan manusia, tapi lebih buruk dari binatang buas! Aku dipukuli berkali-kali setiap hari, roti kukus yang kumakan busuk, buburnya penuh air, bahkan nggak ada beberapa butir nasi. Makanannya lebih buruk dari makanan b

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ