Bab 366
Ada balasan pesan dari Lorenzo.
"Aku baik-baik saja. Kamu cepat istirahat sana."
Ketika Valencia melihat pesan ini, rasa khawatir di hatinya tidak berkurang sama sekali.
Mana mungkin dia baik-baik saja?
Satunya adalah ayahnya, sedangkan yang satu lagi adalah neneknya.
Valencia ingin mengatakan kata-kata untuk menghiburnya.
Dia mengucek matanya dan memaksa dirinya untuk lebih sadar.
Mengetik.
Menghapus.
Menulis lagi.
Kata demi kata dihapus.
Pada akhirnya, Valencia tidak mengatakan apa-apa.
Karena apa pun yang dikatakan tidaklah berarti.
Rasa kantuk melanda. Valencia tidak bisa membuka matanya lagi.
Dia memeluk ponselnya dan tertidur lelap.
Valencia bermimpi.
Dalam mimpi itu, seorang anak laki-laki kecil menatap ayahnya yang sedang menggendong anak laki-laki lain. Terlihat rasa sedih dan iri di dalam tatapannya.
Saat Valencia mendekat, dia menyadari bahwa mata anak laki-laki itu persis seperti mata Lorenzo.
"Lorenzo ... " gumam Valencia.
Anak kecil itu menunduk dengan raut penuh rasa kec

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ