Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Hati yang TersesatHati yang Tersesat
โดย: Webfic

Bab 15

Tidak perlu menoleh, aku sudah tahu, itu adalah Zavier si pria berengsek. Perlahan, aku menghentikan langkah seraya menatap Zavier. "Khaira, kamu masih cinta aku, 'kan?" Zavier, yang melihatku berhenti, segera berlari mendekat. Matanya berkilauan penuh harap. "Aku sudah tahu, kamu nggak tega meninggalkan aku." "Hmph!" Aku menyeringai. "Pikirmu, dari mana aku memiliki perasaan seperti itu?" "Kamu …" Zavier agak canggung saat berkata, "Kamu adalah anak keluarga Zuriawan, tapi kamu rela melakukan begitu banyak pekerjaan untukku. Semua gaji yang kamu peroleh juga kamu beri padaku. Bukankah itu buktimu mencintaiku?" "Oh, barang yang kemarin kuberi, belum kamu kembalikan juga. Kamu bersedia menerima barang pemberianku, berarti kamu rela berdamai denganku, 'kan?" Aku benar-benar bingung dengan kepercayaan diri dan logika Zavier yang aneh. "Ehm ..." Wina agak mengangkat kepalanya. "Biar kujelaskan. Barang pemberianmu nggak dibuang karena sewaktu Khaira pulang kemarin, aku lupa memberitahunya.

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.