Bab 19
Aku tersenyum sinis. Sepertinya, pikiran Sela ada yang salah. "Selama ini, perasaanku hanya berlandaskan satu prinsip. Aku bisa lepaskan apa pun dengan mudah. Bagiku, hubunganku dengan Zavier sebatas pemberi utang dengan penerima utang."
Sela juga tersenyum sinis. "Jangan keras kepala. Itu keluarga Zuriawan! Seumur hidup, kamu nggak akan pernah sanggup meraih kedudukan setara mereka. Dengan menikahi Zavier saja, kamu bisa mendapatkannya. Mana mungkin kamu lepaskan begitu saja?"
"Pikirmu, orang lain harus suka dengan yang kamu sukai?" Aku berdiri. "Zavier mungkin berharga bagimu, tapi dia sama sekali nggak berarti apa-apa buatku. Dia cuma seorang mantan pacar yang berutang dan nggak mau bayar."
"Khaira." Sela, yang awalnya sangat percaya diri, tiba-tiba menjadi sosok bermuka dua. "Jangan bicara begitu soal Zavier."
Aku malas berdebat dengan Sela, sehingga aku langsung berbalik dan pergi. Namun, begitu aku berbalik, Zavier sudah berdiri di belakangku. Aku hanya menoleh sebentar padanya.

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ