Bab 59
Giany baru saja terbangun lalu mendengar suara di luar.
Demamnya tak kunjung hilang, berat badannya juga turun lima kilogram.
Saat meninggalkan rumah, Giany melihat Fauzi berlari ke arahnya dengan penuh semangat, memegang tangannya lalu berjalan keluar dengan cepat.
"Cepat, cepat, banyak petani buah di luar sana yang mencarimu. Mereka ingin memberimu spanduk penghargaan!"
Giany agak terkejut. "Spanduk penghargaan?"
Giany diseret ke pintu masuk hotel, melihat sekelompok orang yang sibuk berdiri di luar dengan dipimpin oleh pemuda-pemuda itu.
Ada kegembiraan di wajah setiap orang, seolah-olah sedang merayakan Tahun Baru.
Dia masih sedikit bingung, lalu melihat beberapa kembang api meledak di udara.
"Giany, ini adalah ketulusan hati kita. Kamu harus menerimanya. Kita semua sudah menandatanganinya."
"Kami dengar bahwa seorang bos besar sudah mengincar sebidang tanah ini dan ingin mengembangkannya. Banyak tanah kami sudah dimanfaatkan. Kalau nantinya kamu datang ke Kabupaten Jaya untuk berw

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ