Bab 69

Raffi panik, wajahnya pun menjadi pucat. "Pak Walace, apa yang sedang kamu lakukan? Aku datang ke sini dengan niat baik untuk mengingatkanmu agar berhati-hati dengan sifat Giany, kamu malah memperlakukan aku seperti ini?" Belati tajam itu memotong tiga jarinya dalam sekejap. Raffi menjerit, seluruh tubuhnya pun gemetar hebat. Walace meletakkan cangkir di tangannya, senyum segera terpancar di matanya. "Katakan padaku, orang macam apa dia?" Raffi sudah menyadari bahwa Walace sedang melampiaskan amarahnya atas nama Giany. Semuanya berbeda dari apa yang dikatakan Denis! Bibirnya menjadi pucat, ingin mengatakan sesuatu untuk menenangkan amarah Walace yang sudah seperti iblis. Namun sebelum sempat membuka mulutnya, Raffi mendengar suara peluru yang diisi. Celana Raffi basah, keringat dingin mengalir dari dahinya. "Pak Walace, aku salah. Ini semua salah paham. Sungguh, aku mengedit foto-foto itu. Aku nggak berani menyentuh Giany. Wanita bernama Helen itulah yang menghasut aku. Denis juga buka