Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 202

Waktu itu, dia sangat kurus dan punya banyak teman. Kakek menjemputnya di depan sekolah dengan motor listrik. Paman dan bibi saat itu juga berbeda dengan sekarang. Bibinya suka membelikannya gaun cantik, sedangkan pamannya selalu pasang badan kalau ada yang berani merundungnya. "Nanti Samuel bagaimana? Kalian 'kan suami dan istri, mana bisa kamu pindah ke sini?" Meta teringat sesuatu, kemudian bertanya dengan nada cemas, "Rani, jujurlah pada Nenek, kamu dan Samuel lagi ribut ya?" "Nggak kok." Saat melihat neneknya cemas, Myria tidak bisa memberi tahu neneknya kalau pernikahannya dengan Samuel hanyalah pernikahan kontrak. "Nenek, Samuel 'kan kerjanya di luar negeri ... Peluang kerja di luar negeri lebih bagus." "Ibu mertuamu ... " "Siapa yang mau tinggal dengan mertua." Myria berusaha membuat suaranya terdengar lebih tenang. "Lagi pula, ibu mertuaku nggak kolot, dia setuju aku pindah ke desa." Meta terdiam sejenak, dia masih merasa ragu. Myria menggandeng lengan Meta. "Aduh, aku lapar s

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.