Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 318

Myria menutupi wajahnya dengan selimut. Selimutnya tipis, jadi tidak langsung membuat gerah, apalagi ada AC di dalam kamar. Namun, setelah beberapa saat, kening putih bersih Myria mulai dipenuhi keringat halus. Saat dia membuka selimut sedikit, langsung berhadapan dengan sepasang mata hitam yang dalam. Yavin memeluknya dari balik selimut tipis, mengurungnya dalam pelukan. Tatapan panas dan langsung dari Yavin membuat kulit kepala Myria merinding. Dia hanya bisa berkata dengan nada pelan. "Hari ini nggak bisa." "Hmm, kita simpan untuk malam pertama." Yavin menopang tubuhnya dengan satu tangan, telapak tangannya menekan rambut panjang di sisi wajah Myria, lalu menunduk dan menggigit lembut daun telinga Myria yang mungil dan berkilau, seperti orang kehausan yang akhirnya mendapat air. Seluruh darah Myria mengalir ke wajahnya, seketika seperti tersengat listrik, separuh wajahnya mati rasa. Yavin tidak menyangka Myria begitu sensitif, wajahnya berubah warna seperti bunglon. Dia menggigit le

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.