Bab 112
Saat aku melihat Yurika dengan begitu lancarnya menuju ruang dokter, lalu diam-diam mengintip dari balik pintu ....
Aku melihat wajah yang sangat kukenal, langsung terpaku di tempat.
"Orang yang kamu maksud ... itu Jorel? Kenapa kamu bisa suka sama dia?"
Ekspresi Michael seperti berkata, "Sekarang kamu tahu kenapa aku ngomong begitu tadi", "Dia sudah suka sama Jorel sejak kecil, tapi orang itu sama sekali nggak pernah peduli padanya. Dia selalu pura-pura sakit supaya bisa datang ke sini dan ketemu dia. Suka diam-diam bertahun-tahun, tapi nggak pernah berani ungkapkan."
Yurika tampak murung, menatap ke arah Jorel.
"Bukan aku nggak mau ungkapkan, cuma saja ...."
Sambil berkata begitu, Yurika menggigit bibirnya rapat-rapat.
Di dalam ruang kantor, Jorel duduk di depan meja, tirai pintu tersingkap, dan Junia keluar dari dalam.
"Jorel, wajahku benaran bisa sembuh nggak?"
Matanya masih merah, bekas luka di wajahnya jelas terlihat, dahinya dijahit, dan bekas disinfeksi masih terlihat benang-be

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ