Bab 134
Aku menundukkan kepala, menghindari topiknya dan bertanya dengan lembut, "Soal hadiah itu ...."
Lucio menyela, "Cari saja dia."
Aku menatapnya. Tatapannya dingin, tanpa kehangatan sama sekali.
Lucio memunggungiku, tidak melihat ke arahku. "Seharusnya dia bisa menyetujui permintaanmu."
Aku mengepalkan tangan sambil menatap punggungnya.
Ya, apa yang sebenarnya aku pikirkan?
Bagaimana mungkin Lucio akan membantuku?
Aku memang tidak berencana memberi Junia hadiah sejak awal. Jika bukan karena semua orang ini, aku tidak akan tinggal di sini sama sekali.
Namun, demi karier masa depanku, aku tidak punya pilihan selain menanggungnya dan berusaha semampuku.
Namun, aku tidak menyangka Lucio begitu enggan untuk berusaha.
Suaranya terdengar dingin, "Kamu datang padaku hanya untuk ini?"
Aku bisa membayangkan dinginnya ekspresinya saat mengatakan ini, penghinaan serta rasa asing tersembunyi di matanya.
Lucio memang orang seperti itu.
Aku bahkan berpikir tindakanku datang mencarinya tadi sangat konyo

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ