Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Kamu Hanya Tamu HidupkuKamu Hanya Tamu Hidupku
โดย: Webfic

Bab 143

Ternyata Lucio tidak ingin aku memiliki modal untuk kabur. Aku merasa geli. "Apa hubungannya aku punya sesuatu atau nggak denganmu?" "Menurutmu?" "Nggak ada," kataku dengan sinis. "Pokoknya suatu hari nanti aku pasti akan menceraikanmu." Lucio langsung mencengkeram daguku, sepasang mata itu mengamati wajahku dengan serius. Setelah sekian lama, dia berbisik, "Sepertinya tadi masih belum puas?" "Puas apa?" "Aku tahu kamu selalu terusik dengan hubunganku dan Junia. Aku sudah menjelaskan kepada semua orang kalau hubungan kami cuma kakak adik, masih belum puas?" Aku mendengus dengan sinis. "Kamu pikir aku ini orang yang menyedihkan dan pengemis cinta yang butuh belas kasih hinamu itu!?" Lucio tetap diam dan sorot matanya murung. Namun aku tahu meskipun dia bilang bukan seperti itu, itulah kebenarannya. Aku adalah pengemis yang memohon belas kasih darinya. Aku menepis tangannya dan berkata, "Kalau nggak ada urusan lain, aku pergi dulu." "Mau pergi ke mana?" "Bukan urusanmu." Seharusnya Micha

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.