Bab 212

"Aku dan ayahmu bertemu di sebuah universitas di Kota Andalus." "Pada saat itu, ada seorang gadis lain yang menjadi sahabat dekatku. Keluarganya juga cukup berpengaruh di Kota Andalus. Takdir seakan mempertemukan kami hingga kami bisa berteman baik." "Hubungan kami sangat erat, bahkan kami berbagi segalanya. Bisa dibilang kalau kami ini nggak terpisahkan." "Saat itu dia juga mengenal ayahmu, tapi hanya sebagai teman biasa." "Tapi bagaimana mungkin sekarang mereka bahkan memiliki anak bersama?" "Apa sebenarnya yang terjadi?" "Kenapa dia ada di Yuwana?" "Kenapa dia membohongiku selama bertahun-tahun ini?" Sonia tampak bingung, terus bergumam pada dirinya sendiri. Hal ini benar-benar sulit untuk bisa dia pahami. Pengkhianatan suaminya, pengkhianatan sahabatnya, serta pengkhianatan anaknya. Semua itu membuat Sonia merasa hidupnya tak lagi berarti, hatinya hancur berkeping-keping. "Ibu, percayalah padaku, semua ini pasti akan terungkap!" "Kita berada di pihak yang sama. Aku akan melindungim