Bab 454
"Apa?"
Mata Sonia dan yang lainnya terbelalak, wajah mereka dipenuhi dengan keterkejutan.
Napas mereka mulai terengah-engah, merasa sangat cemas.
Mereka bahkan tidak bisa masuk?
"Aku ini Kakak dari bos kalian. Masuklah dan beri tahu dia."
"Katakan kalau kami punya sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan!"
Desi menatap resepsionis dengan ekspresi serius, wajahnya pun tegang.
Ekspresi resepsionis berubah lagi, tampak canggung.
Dia tersenyum pahit sambil berkata, "Uh .... Bos juga bilang kalau dia nggak punya kakak perempuan."
"Apa?"
Karin menggertakkan giginya, merasa makin terkejut.
Dia benar-benar mengatakan ini dengan sangat tegas!
Jelas Devan sudah mengabaikan mereka!
Tidak punya kakak perempuan ....
Kenapa dia sungguh kejam?
Mereka merasa sangat kecewa, perlahan menundukkan kepala.
"Coba beri tahu dia. Aku ini ibu kandung bos kalian!"
"Aku yang ingin bertemu dengannya. Suruh dia memikirkannya baik-baik!"
Sonia berbicara lagi dengan suara serius.
Resepsionis itu tampak mengerut

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ