Bab 1018
Melisa menyahut, "Aku mengerti, aku akan panggil dia."
"Baik, Nyonya."
Melisa berdiri di depan pintu kamar. Baru saja dia mengangkat tangan hendak mengetuk, setelah berpikir sesaat, dia mengurungkan niatnya. Dia menekan kunci pintu dan mendorongnya terbuka. Saat itulah, dia menyaksikan pemandangan yang membuat hatinya hancur berkeping-keping.
Carla seperti seekor kucing, berbaring di dada Jason yang masih terlelap, memberikan kecupan-kecupan ringan di tubuhnya. "Kakak, sudah waktunya bangun untuk antar aku ke sekolah." Saat mengucapkan kalimat itu, Carla melirik Melisa yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan penuh tantangan. Dia sama sekali tidak peduli dengan ekspresi keterkejutan dan kepedihan di mata Melisa, bahkan sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman licik.
Tatapan gadis itu seolah berkata, lihatlah, meskipun kamu sudah bertunangan dengan Kakak, orang yang tidur di ranjangnya tetaplah aku.
Melisa tersadar kembali, lalu menutup pintu dengan ekspresi mati rasa.
Pemandanga

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ