Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 378

Setelah menutup telepon, Devan berbalik dan pergi. Felica berkata, "Devan, kamu mau ke mana? Tunggu aku!" Felica hendak mengejar Devan. Namun, Erik menarik Felica dan berkata, "Kenapa kamu mengejarnya? Kamu nggak boleh pergi." Felica langsung menepis tangannya. "Kamu terlalu ikut campur." Felica segera mengejar Devan. Erik mengepalkan tangannya karena marah. Felica mengikuti Devan ke rumah sakit kecil. Fiona sedang terbaring di ranjang dan belum bangun. Mary berdiri di dekatnya dan menangis tanpa henti, wajahnya pucat karena ketakutan. Bibi tetangga menghibur Mary. Devan segera menghampiri. "Mary!" "Kak!" Mary yang kurus langsung memeluk Devan sambil menangis terisak-isak, "Kak, cepat lihat Ibu, Ibu nggak sadar meskipun sudah dipanggil. Huhuhu ... " Devan menghibur Mary, kemudian menatap Fiona yang terbaring di ranjang. "Bu!" Namun, Fiona tidak menanggapi. Bibi tetangga berkata, "Devan, kalian harus segera pergi ke rumah sakit besar. Tadi, dokter datang dan bilang ibu kalian harus sege

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.