Bab 600
Selain itu, orang penting itu akan segera datang. Bahkan nyawa Devan sendiri pun belum tentu selamat, apalagi memberi Felica janji apa pun saat ini.
Devan tahu dirinya sangat egois. Dia tak bisa memberikan apa pun padanya, tetapi tetap saja memeluknya erat. Dia begitu takut kehilangan Felica.
Felica melingkarkan lengannya ke leher Devan lalu berseru, "Devan, kamu hanya boleh menjadi milikku, mengerti?"
Kamu hanya boleh menjadi milikku!
Itulah bentuk sikap posesif Felica terhadap dirinya.
Devan menahan bagian belakang kepala Felica, lalu mencium bibir merahnya.
Namun ciuman itu hanya sebentar, sekadar menyentuh lalu melepaskan. Felica pun dengan patuh merebah di pelukannya.
"Felica, tidurlah," ucap Devan.
Felica memang merasa lelah dan mengantuk. Dia memejamkan matanya.
Saat Felica terbangun, Devan sudah tidak ada di sana. Ujian masuk SMA telah dimulai. Felica mengantar Geva masuk ke ruang ujian. Hari pertama berjalan lancar, dan saat Geva pulang, hasil perhitungannya hampir sempurna.
D

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ