Bab 152
Merry agak syok. "Shayne, kamu serius?"
Shayne menatapnya dan bertanya, "Apa aku terlihat seperti berbohong?"
"..."
Tepat saat Merry terdiam, ponselnya tiba-tiba berdering.
Galen mengira sesuatu terjadi pada Merry setelah tidak menerima balasan untuk waktu yang lama, jadi dia menelepon.
"Shayne, berikan ponselnya padaku ...."
Begitu Merry selesai berbicara, Shayne menjawab panggilan.
Merry, "..."
"Merry, tadi kamu sibuk? Kenapa kamu nggak balas ...."
"Pak Galen." Suara dingin dan ramah pria itu menyela Galen.
Galen terdiam beberapa detik. "Pak Shayne?"
"Ada apa mencari Merry?"
"Aku khawatir sesuatu terjadi pada Merry karena dia lama nggak balas pesanku, makanya aku menelepon untuk tanya."
Senyuman sinis tersungging di bibir Shayne. "Merry bersamaku, menurutmu apa yang bisa terjadi?"
Galen di ujung telepon mengerutkan kening, merasa ada sindiran samar dalam ucapannya.
Sejak pertama kali melihat Merry, Galen langsung jatuh cinta padanya. Selama mereka bersama, Galen merasa harus melakuka

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ