Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 160

Merry tiba-tiba merinding dan langsung mendorong Shayne menjauh. "Apa maumu?" Ya, alih-alih merasakan perasaan yang manis, justru merasa sangat menggelikan. Shayne tiba-tiba turun dan memberinya ciuman selamat pagi. Mungkinkah sesuatu yang najis telah merasukinya? Jangankan sekarang, bahkan dalam mimpinya, Merry tidak pernah berani memimpikan hal seperti itu. Begitu melihat ekspresinya yang tertegun, mata Shayne menjadi gelap. Wajahnya yang tampan dan putih mendekat ke telinganya, suaranya terdengar lirih serta dalam. "Bu Merry, ada yang melihat." Rasanya seperti seember air dingin yang disiramkan ke arahnya, langsung sadar kembali. Merry melihat beberapa pelayan di sekeliling, mencuri pandang ke arah mereka. Meskipun Merry tahu Shayne sedang berakting, cara Shayne yang langsung membenamkan diri dalam peran itu masih jauh di luar toleransi Merry. Apalagi sekarang, dengan mereka yang begitu dekat. Merry merendahkan suaranya, "Menjauhlah dariku." "Hmm?" Napas hangat pria itu mengenai leh

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.