Bab 189
"Nggak salah orang." Wajah tampan Shayne terlihat tegas saat menggenggam pergelangan tangan Merry dan memaksanya masuk ke dalam mobil.
Merry mengerutkan kening dengan penuh kebencian dan mulai meronta.
Perlawanannya begitu kuat sehingga Shayne tidak bisa berbuat apa-apa untuk beberapa saat.
Akhirnya kesabaran Shayne habis.
"Merry, kalau kamu terus begini, jangan salahkan aku ...."
Merry menyela Shayne dengan ketus, "Apa? Mau mengincar orang-orang di dekatku lagi atau mencari beberapa orang mesum untuk melecehkanku?"
Sorot mata Shayne menjadi muram dan sepasang mata gelapnya tertuju pada wanita itu.
Suara dingin pria itu terdengar jelas dan merdu di bawah cahaya bulan yang tenang.
"Kenapa? Merasa sedih karena tadi aku nggak membantumu?"
Bulu mata Merry agak bergetar, lalu dia mencibir.
"Bukankah ini kebiasaan Pak Shayne? Ngapain aku merasa sedih?"
Tatapan misterius Shayne tertuju pada wajahnya.
"Tapi wajahmu nggak terlihat begitu." Shayne menatapnya dan berkata dengan datar, "Merry, sek

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ