Bab 287
"Shayne." Merry menatap mata Shayne dan menegaskan tiap kata yang dia ucapkan. "Kamu memang monster yang nggak punya perasaan."
Shayne sedikit mengerutkan kening. Dia terlihat agak tidak senang.
Namun, dengan cepat, raut wajahnya kembali tenang.
Mengingat semua yang terjadi hari ini, wajar jika Merry tidak bisa langsung merasa tenang.
Shayne tahu Merry adalah wanita yang cerdas. Setelah tenang, Merry akan tahu mana yang terbaik untuk dirinya sendiri.
"Perasaan cuma akan membuat seseorang menjadi lemah," kata Shayne dengan acuh tak acuh. "Tanpa perasaan, seseorang nggak akan punya kelemahan."
Ekspresi Merry sudah nyaris tampak kaku tanpa emosi.
Betapa sok benarnya pria ini. Dia bahkan tidak merasa menyesal sedikit pun atas perbuatannya.
Dari awal hingga akhir, Shayne tidak merasa dirinya melakukan kesalahan.
"Merry." Pria itu dengan lembut menghapus air mata yang kembali mengalir di sudut mata Merry. Suaranya selembut bisikan yang tak terhitung jumlahnya di telinga Merry setiap siang da

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ