Bab 737
"Hendy, sekarang bukan saatnya untuk bercanda!" Clarine merasa kesal sekaligus marah, dia berbicara dengan nada sedikit tinggi.
Hendy tak berani menggodanya lagi. Dengan lirih dia berkata sembari menahan rasa sakit, "Lengan, punggung, semuanya agak sakit."
Belum selesai Hendy berbicara, gerakan Clarine tiba-tiba terhenti karena menemukan bagian tulang yang patah di lengan Hendy.
Ketika meraba tulang patah itu, dia teringat kejadian menegangkan yang membuat hatinya tersayat barusan.
"Clarine, nggak apa-apa ..." ucap Hendy dengan lembut sembari menatap dalam ke mata Clarine.
"Bisa-bisanya kamu masih bilang nggak apa-apa? Tulangmu ini patah, tahu!" Mata Clarine memerah sembari berteriak kepadanya.
Jelas-jelas orang yang terluka adalah Hendy, tetapi pria itu masih saja berusaha menenangkan Clarine.
Membuatnya lebih merasa bersalah.
"Jangan khawatir, selama ada aku, tulang-tulangmu yang patah pasti akan kusambungkan kembali. Meskipun semua tulangmu patah, aku pasti akan menyambungkannya lag

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ