Aku Membencimu, Valerie.
“Valerie!”
Gadis itu menoleh saat mendengar seseorang memanggil namanya. “Lania?” gumamnya tak percaya. Mau apa lagi dia? Jangan-jangan dia mau mengatakan hal-hal yang akan menyakiti hati Val lagi.
“Hei, tunggu!” seru Lania saat Val hendak beranjak pergi dari tempatnya. “Val, aku mau bicara sebentar sama kamu,” ucap Lania setelah mengatur napas.
“Soal apa?”
“Soal waktu itu.”
“Hm?” kening Val mengerut, sama sekali tak paham dengan ucapan Lania.
“Aku … a-aku mau minta maaf sama kamu,” ucap Lania terbata. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia masih tidak rela kalau harus meminta maaf pada Valerie. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus menuruti permintaan Kevin kalau tak mau cowok itu meninggalkannya.
“Minta maaf? Apa aku nggak salah dengar,” sindir Valerie. Walau bagaimana pun, hatinya masih sakit saat mengingat perkataan Lania padanya waktu itu. Bahkan gadis yang sedang berdiri di hadapannya ini pernah menyebutnya perempuan murahan.
“Kamu pasti masih membenciku.”
“Bukan aku, tapi kamu. Aku sama s

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ