Bab 649
"Kamu!" tegur Ana.
Ana marah dan ingin menampar, tetapi ketika melihat tatapan Yasmin yang penuh kebencian itu, dia tidak seolah-olah melihat dirinya yang dulu dan tidak tega memukulnya ...
Mereka mirip sekali ...
Dulu Ana juga begitu, dia selalu tidak terima kekalahan, tidak tunduk pada takdir. Sama seperti dulu setelah dia diperkosa oleh tokoh penting itu, orang lain diam saja dan terpaksa menerimanya, bahkan berusaha menyanjung orang tersebut.
Namun, Ana tidak ingin dikendalikan olehnya dan melarikan diri ke Kota Silas ...
Sampai saat ini, bayangan tokoh penting yang memperkosa Ana masih seperti mimpi buruk yang selalu menghantui Ana. Di dalam mimpi Ana, dia selalu berusaha kabur darinya. Namun, tidak peduli seberapa keras dia berusaha, dia tidak pernah bisa melepas trauma yang diberikan orang itu.
Tak peduli seberapa keras Ana berusaha, dia tidak akan pernah bisa membalas dendam. Ana bahkan tidak berani memberi tahu Adriel, karena jika Adriel tahu itu, dia pasti akan mengingatnya.

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ