Bab 768
Adriel kembali berkata dengan senyuman yang makin cerah, "Kalau begitu, Jenderal Hendi harus memperhatikan dengan baik, aku akan meneruskan pengobatannya!"
Plak!
Adriel kembali menampar wajah Gilbert dengan keras!
Suara tamparan yang nyaring itu membuat otot di wajah Hendi bergetar, tetapi dia juga melihat kalau warna hitam yang ada di tangan Gilbert kembali memudar. Oleh karena itu, Hendi hanya bisa menahan diri dan tidak mengatakan sepatah kata pun.
Di sisi lain, tatapan Gilbert terhadap Adriel terlihat begitu penuh amarah. Akan tetapi, dia tidak bisa bergerak atau berbicara karena titik akupunturnya telah dikunci oleh Gary Tak Terkalahkan.
"Kamu masih ingin membunuhku? Sayangnya, kamu hanya bisa duduk diam di sini dan membiarkan aku menampar wajahmu!" ujar Adriel dengan tatapan penuh hina.
Plak!
Plak!
Plak!
Setiap tamparan yang keras itu meninggalkan bekas yang jelas di wajah Gilbert. Tamparan yang beruntun itu juga membuat wajahnya membengkak.
Keinginan membunuh yang terpancar dari

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ