Bab 27 Pemberitahuan Kematian
Ucapan William penuh dengan provokasi.
Lampu ruang operasi masih menyala, lorong di kedua sisi kosong, suasana sekitar begitu sunyi hingga terasa menyesakkan.
Zack berdiri membelakangi William. Sorot matanya yang hitam kelam seperti diselimuti kabut, terlihat sangat dingin.
Meski dihadapkan dengan ejekan, Zack tidak menggubrisnya. Dia mengeluarkan kotak rokok dari sakunya, tetapi dia memasukkannya kembali ketika mengingat ini adalah rumah sakit.
Sehari-harinya, Zack jarang sekali memanggil nama William secara langsung. "William, bukankah aku sudah memintamu menunggu di kantor polisi?"
William terdiam sesaat, memandangnya sekilas, lalu tersenyum sinis. "Kenapa? Apa kamu khawatir pada kekasih kecilmu?"
Meskipun di luar ekspresinya terkesan mengejek, William sebenarnya merasa kasihan ketika mengingat penderitaan yang dialami Jessica belakangan ini.
"Paman."
Melihat Zack tidak menanggapi, ekspresi William berubah lebih serius. "Jujur saja, aku nggak menyangka itu adalah ibunya."
Sambil ber

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ