Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
โดย: Webfic

Bab 108

Yuna dan Arya juga adalah murid Bu Guru. Pada saat itu, orang tuaku belum mengalami kecelakaan. Jadi, aku belum pindah ke Keluarga Japardi maupun sekolah ini. Ketika aku pindah ke sekolah Arya, Arya sudah lulus. "Bu Guru," sapa Arya sambil mendekati Bu Guru dan memberinya hadiah. Bu Guru pun berkata dengan gembira, "Aku nggak nyangka kalian semua bisa datang." Yuna terus merangkul lengan Arya. Meskipun sikap Arya terlihat dingin, Yuna tetap tersenyum dan terlihat bahagia. Entah karena memang kehamilannya sudah besar atau disengaja, kehamilan Yuna terlihat sangat jelas padahal usia kehamilannya baru beberapa bulan. Arya dan Yuna tidak melirikku maupun Vincent. Begitu melihat aku yang tidak berhenti menatap Arya, Vincent pun mempererat genggamannya pada tanganku. Aku langsung merasa takut tanpa alasan. Saat menggila, rasa posesifnya sangat mengerikan. Aku merasa dia ingin melabeliku sebagai miliknya, seperti Arya dulu. "Kak Arya pasti pernah bertemu dengan Vincent, 'kan? Hari ini, Sanny

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.