Bab 287
"Shani ..." Arya tampaknya sedikit cemas, ingin membawaku pergi. "Kamu ikutlah denganku dulu, mereka sudah lapor polisi, aku akan mencari solusi."
Di tengah kerumunan, Yuna berteriak dengan sengaja memanaskan situasi, lalu dengan panik memandang Arya. "Arya, ini ... siapa yang melakukan pembunuhan?"
Arya mengerutkan keningnya. "Masih belum mati."
"Arya ... ini apa yang terjadi? Apakah ini karena Sanny ..." Yuna sengaja melirikku, ketakutan melihat darah di tubuhku. "Sanny, kamu terlalu kejam, bagaimana bisa? Ini pembunuhan dengan sengaja, bisa di penjara."
Wajah Arya terlihat kurang baik, ia tidak melepaskan genggamannya pada pergelangan tanganku. "Ikut aku, aku akan mencari cara untuk membebaskanmu."
"Gila ya." Yoga datang dan langsung menepis tangan Arya yang sedang memegang tanganku. "Sebagai siswa SMA saja aku tahu, membela diri itu bukan kejahatan."
"Dia ... tapi dia terlalu kejam, ini adalah pembelaan diri yang berlebihan." Yuna sengaja menutup mulutnya. "Banyak orang yang meliha

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ