Bab 310
"Shani, percayalah padaku." Davin berusaha keras agar aku memercayainya.
"Oke." Aku pun mengangguk.
Aku akan memercayaimu.
"Ayo pulang …" ujarku lirih.
Jemari Davin mulai gemetaran. Menurutku, dia pasti sudah tak mampu menahannya lagi.
Ternyata, begitu keluar pintu, Arya dan orang-orang dari rumah sakit jiwa sudah tiba.
Sungguh waktu yang tepat.
"Aku sudah mengira kalau dia akan mencarimu begitu kabur dari rumah sakit jiwa." Arya mengerutkan kening sambil berkata dengan suara yang rendah. Dia juga menatap Davin dengan tatapan dingin.
"Yogi sudah mencabut tuntutannya. Prosedurnya juga akan segera diselesaikan. Aku ingin membawanya pulang karena sudah nggak perlu dirawat di rumah sakit!" Genggamku pada tangan Davin semakin erat.
Aku nggak akan membiarkan Davin kalian bawa pergi lagi.
"Maaf, rumah sakit kami punya aturannya sendiri." Yeno kemudian masuk dari luar pintu.
Yeno tampak sangat tenang, seolah-olah sengaja melepaskan Davin dan menunggu saat yang tepat untuk kembali menangkapnya.

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ