Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
โดย: Webfic

Bab 606

Layaknya mawar yang tumbuh dengan baik, Yesa belajar untuk menumbuhkan duri untuk melindungi diri dan punya keberanian untuk menusukkannya kepada orang lain. Aku tidak berkomentar, hanya bersandar pada Davin. Hatiku serasa teriris. Mengapa dia selalu menanggung segala beban seorang diri … "Davin … " Aku memanggilnya dengan lembut. "Ya?" jawab Davin sambil sedikit menunduk untuk menatapku. "Peluk," kataku manja sambil membenamkan wajahku di dadanya yang bidang. "Eh, Mama Papa lagi ciuman?" Sepertinya Davin baru saja ingin menciumku, tetapi Xavion memergoki kami. Kami berdua yang bahkan belum benar-benar memahami peran sebagai 'orang tua' ini langsung panik dan buru-buru duduk tegak dengan tampang serius, menatap dua bocah kecil itu dengan canggung. "Kalian main saja yang akur." "Papa nggak boleh cium-cium Mama sembarangan. Mama itu mamanya Xavion dan Xenia!" tegur Xavion memperingatkan Davin dengan tatapan tajam. Tentu saja, Davin membalas tatapan anak itu dengan sorot mata yang lebih m

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.