Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
โดย: Webfic

Bab 707

Kembali ke vila di puncak gunung. Sesampainya di rumah, dua anak kecil itu berjalan turun dari lantai atas dengan gerak-gerik mencurigakan. Tanpa perlu menebak pun aku sudah tahu mereka pasti diam-diam naik ke atas. Renovasi untuk membuat ruang steril di atas sangat berisik, jadi tidak mungkin mereka tidak sadar. Apalagi anak-anak ini super cerdas. Aku bersandar di bingkai pintu sambil menatap mereka berdua. "Sudah dibilang kalian nggak boleh naik ke atas. Kenapa melanggar? Nggak dengar waktu dibilangi?" Xavion hanya melirik Xenia, tetapi tidak berkata apa-apa. Aku berjalan mendekat, berpura-pura dingin menatap Xavion. "Kamu kan kakaknya. Kalau kalian melanggar perintah, kamu yang harus menanggung akibatnya. Sini, ulurkan tangan." Dengan kepala tertunduk, Xavion menurut dan perlahan mengulurkan tangan kanannya. Aku menatap Xavion sejenak, lalu memukul telapak tangannya sebagai hukuman. Mata Xavion seketika melotot seolah tidak suka diperlakukan seperti itu. Aku jadi tersenyum. "Kenapa?

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.