Bab 747
Aku menatap Tami dengan waspada. "Kamu sebenarnya mau apa?"
Tami tersenyum dan berkata, "Aku mau memotong jari Clara satu per satu."
Begitu Tami selesai berbicara, anak buahnya langsung menyeret Clara ke meja. Tangannya ditahan di atas meja di depan Citra.
"Telepon sindikat dan suruh mereka melepaskan adikku. Kalau dalam satu jam mereka nggak melakukannya, aku akan memotong satu jari perempuan ini. Tiap satu jam, aku akan memotong jarinya sampai habis. Setelah itu ... giliran lehernya," ujar Tami tanpa sedikit pun perasaan.
Itu bukan gertakan karena dia benar-benar akan melakukannya.
Clara meronta sambil menangis. "Lepaskan aku ... Ibu ... tolong ... "
Namun, Citra bergeming. Dia bahkan tidak melirik ke arah Clara.
Kedua perempuan gila itu sedang berjudi dengan nyawa Clara sebagai taruhannya.
"Tami!" Aku berusaha mendorong orang yang memegangiku.
Namun, hal itu sia-sia.
Tami menatap Citra yang tetap diam, lalu memberi isyarat kepada anak buahnya untuk bertindak.
"Jangan! Ah!" teriak Cl

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ