Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
โดย: Webfic

Bab 82

Pokoknya, pemandangan di depanku ini pasti akan membuat orang yang melihatnya terpesona. "Kamu demam, ayo cepat minum obat." Aku memberikan obat itu kepadanya sembari mengalihkan pandanganku karena merasa malu. Jangan salahkan aku. Dia terlalu jahat. Dia tidak bisa menyalahkanku. Rambut Davin masih basah. Dia menyibakkan rambutnya ke belakang dengan santai dan meminum obatnya. Saat aku melihatnya, ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Bukankah dia terlalu patuh? Apakah dia akan mendengarkan apa pun yang kukatakan? "Duduk diam, ya. Aku akan mengeringkan rambutmu." Aku mengambil alat pengering rambut dan mengeringkan rambutnya. Dia benar-benar duduk diam di dalam bak mandi, seolah-olah sangat patuh. Aku merasa ragu, jadi aku mencoba lagi. "Malam ini kamu tidur di lantai, aku tidur di tempat tidur." Davin menoleh dan melirikku, tatapannya begitu polos dan menarik. Aku pikir dia akan menolak, tetapi dia mengangguk dan berkata, "Oke." "Apa kamu akan menyetujui apa pun yang kukatakan?" t

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.