Bab 32
Cedric tersenyum sinis. "Menikah?"
Suaranya yang agung jelas mengandung nada dingin dan bahkan mengejutkan.
Kate menganggukkan kepalanya. "Ya, aku nggak sengaja mendengar ibu angkatnya mengatakan kalau sepertinya Isabel mau menikah dengan Denis, pria paruh baya yang kehilangan istrinya itu. Adikku itu memang benar-benar kok. Meski semua harta Denis akan menjadi miliknya setelah Denis meninggal, bagaimana mungkin dia mengorbankan kebahagiaan hidupnya sendiri demi semua itu? Eh, lain kali kalau kami kembali bertemu, aku akan bicara baik-baik dengannya."
Secara sekilas, kata-kata yang diucapkan oleh Kate itu terdengar seperti dia begitu mengkhawatirkan Isabel. Padahal, sesungguhnya yang dikatakan Kate itu hanyalah tentang bagaimana Isabel menikah dengan pria tua hanya demi uangnya saja.
Wajah Cedric langsung menjadi dingin.
Bukankah kartu kredit tanpa limit yang diberikannya pada Isabel sudah cukup? Apa Isabel kekurangan uang?
Suasana langsung menjadi dingin mencekam.
Kate tersenyum dan t

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ