Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 198

Aroma cemara yang dingin di tubuh pria itu sangat samar, tetapi terasa agresif. Refleks, Siena mengerutkan kening dan menunduk melihat tangan Ricky yang memegang pergelangan tangannya. Siena ingin mengatakan jika dia bisa melakukannya sendiri. Ricky juga mengetahui reaksinya dan dengan santainya berkata, "Perhatikan bolanya, bukan aku." Siena langsung menundukkan pandangan. Ricky setengah menggenggam tangannya. Lalu, dengan cepat, mantap dan akurat mengayunkannya. Bola langsung masuk ke lubang. Siena buru-buru mundur dari jangkauan pria itu. Wajahnya kembali dingin dan berbalik pergi. Ricky melirik punggungnya. Dia menyadari sikap dingin Siena. Harley adalah orang pertama yang menyadari jika Ricky membantu Siena mengayunkan tongkat. Dia tercengang untuk sesaat, lalu refleks menoleh pada Valen. Setelah melihat bola dengan tenang, barulah Valen berkata tanpa mengubah ekspresinya, "Ricky, kamu kalah. Aku dan Harley mencetak angka lebih banyak." Ricky memasukkan satu tangan ke saku dengan

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.