Bab 77
Mata Dennis terlihat syok saat dia tersadar bahwa dirinya sudah berlutut. Dia tidak mengira bahwa lawannya begitu cepat sehingga bisa menghindari semua serangannya setiap saat. Lawannya juga sangat kuat.
Tubuhnya bergetar saat hendak berdiri.
Namun, Fane meletakkan tangannya di bahu Dennis, menekannya perlahan. Dengan kekuatan lain, kaki Dennis yang satunya juga dipaksa untuk berlutut diiringi gerutuan si pemilik kaki.
"Ah!"
Dennis menggertakkan gigi, dia mencoba untuk berdiri, hanya ingin mengetahui seberapa besar kekuatan Fane. Tapi Dennis tidak bisa berdiri karena Fane menekannya.
Dennis melirik Fane, tapi yang dilihatnya hanya tersenyum. Fane tampak sangat santai, seolah-olah dia tidak menggunakan banyak tenaga.
“Kalau kau adalah musuhku di medan perang, kau pasti sudah mati ribuan kali!
Fane berbicara pelan sebelum melepaskan Dennis.
Dennis berlutut di lantai dalam keadaan linglung, matanya seperti orang sedang kesurupan.
Kuat! Dia sangat kuat!
Siapa sebenarnya Fane, bagaimana dia

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ