Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 110

Begitu pintu dibuka, sebelum Siska sempat bicara, Jevan langsung menyingkirkannya dan menerobos masuk. "Shania ... " Dia bergegas ke ruang tamu dan melihat Shania yang duduk di sofa. Kelelahan di mata Shania dan tatapan dingin yang tiba-tiba seperti es saat melihatnya, membuat tenggorokan Jevan terasa tercekik, suaranya serak. "Aku nggak tahu soal kejadian pagi ini." Shania tidak menunjukkan ekspresi apa pun. "Lalu? Kamu ke sini mau bilang apa?" Jevan duduk di sampingnya. Shania langsung bangkit dan pindah duduk di seberang. Jevan tak bisa menjawab. Dia tidak mengejar, hanya berkata, "Besok aku akan buat pernyataan sendiri untuk menjelaskan semuanya soal hari ini." Shania mencecar, "Menjelaskan semuanya? Kamu mau jelaskan bagaimana? Membantah kebohongan yang dibuat ibumu? Atau mengakui perselingkuhanmu dengan Qiara?" Jevan terdiam. Yang ingin dikatakan Jevan hanyalah bahwa dia tidak punya hubungan apa pun dengan Qiara, tidak ada pertunangan, Shania adalah istri sahnya, dan foto dirinya

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.