Bab 114
Begitu mendengar itu, tangan Anna langsung mencengkeram ikan kering dengan erat.
"Nggak bisa, waktu itu nenek itu menyerahkan Shania padaku, dia bilang, dia nggak berharap anak ini jadi orang kaya raya, asal dia hidup aman dan selamat saja sudah cukup."
"Masalahnya sekarang dia nggak aman lagi!" Mata Karen memerah, lalu dia melanjutkan, "Aku juga nggak tega, kita besarkan dia jadi anak yang sopan dan berpendidikan, serta begitu cantik. Dia itu seperti nyawaku! Tapi sekarang, pernikahannya jadi seperti itu, dia sampai diperlakukan sebegitu buruknya. Semua karena kita nggak punya latar belakang, nggak punya kekuasaan! Kalau saja mereka tahu dia anak Keluarga Lukito, apa masih berani mereka perlakukan dia seperti itu? Bisa-bisa Wina malah berlomba menjilatnya!"
"Aduh ... " Anna menghela napas lagi. "Tapi, Keluarga Lukito itu malah seperti sarang harimau. Sekarang anak itu cuma dapat perlakuan buruk, kalau kembali ke Keluarga Lukito, bisa-bisa nyawanya melayang."
" ... "
"Jangan bahas soal

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ