Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 196

"Mana mungkin sudah nggak punya apa-apa lagi." Dari belakang mereka terdengar sebuah suara, menyatu mulus dalam obrolan mereka. Xander datang dari arah kantor polisi. Shania terkejut. "Pak Xander, kamu kok ... " "Ada urusan." Xander hanya menjawab singkat dengan dua kata. Dia tersenyum memandang Jevan dan Qiara. "Selamat ya, akhirnya kalian berdua mendapatkan yang kalian inginkan. Benar-benar bukti bahwa ketulusan akan menembus batu, juga habis gelap terbitlah terang. Sangat menyentuh hati." "Jangan khawatir soal Shania. Hidupnya baru saja akan membaik." Sambil berkata begitu, dia menepuk bahu Shania dengan gaya seorang atasan yang menyayangi bawahan. "Ayo, aku antar kamu menapaki jalan besar yang terang." Dia merangkul bahu Shania dan berjalan maju bersamanya. Shania sampai kaku jalannya karena saking terharunya. Siska awalnya luar biasa marah. Menulis surat perjanjian perdamaian itu sudah membuatnya sangat tertekan, dan sekarang dua orang berengsek itu malah makin jadi. Namun, siapa

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.