Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 206

"Ibu sayang, aku sebenarnya nggak mau menyakitimu, tapi kalau kamu nggak menurut, aku bisa saja mengambil nyawamu, lho. Oh ya, aku juga tahu banyak rahasiamu, termasuk foto-foto panasmu. Pikirkan baik-baik." "Qiara, kamu memang iblis, iblis ... " Yang terdengar setelahnya hanyalah bisikan ketakutan Wina. Siska mematikan rekaman itu. "Gimana, cukup mengguncang?" Shania menenangkan diri sejenak. "Lumayan mengguncang!" Siska lanjut berbicara, "Wina punya pria simpanan, Harlan Senjaya juga punya istri simpanan dan anak di luar negeri, Qiara pura-pura hamil. Astaga, benar-benar kacau ... Menurutku kita nggak perlu lakukan apa pun, mereka sendiri sudah bisa saling menghancurkan. Hari-hari baik Jevan sudah berakhir." Shania terdiam memikirkan sesuatu. "Aku rasa, Jevan mungkin sudah tahu semuanya." "Mustahil." Siska mengernyit. "Kalau dia tahu, kenapa masih mau menikahi Qiara?" "Justru karena dia tahu, maka dia mempertimbangkan untung ruginya. Dia pernah melihat kegilaan Qiara secara langsung.

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.