Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 213

Siska merasa ada yang agak aneh dari sikap Shania. Namun, dia tidak mempermasalahkannya lebih jauh. "Kalau begitu, besok pagi-pagi kita berangkat. Belum tentu juga kita bisa menemukan gadis itu." Tiba-tiba, Siska punya ide, "Menurutmu, kalau Qiara bisa kita giring ke sana, bukankah bisa sekalian ketahuan dan beres semua sekaligus?" Shania merespons sambil tertawa, "Kamu ini lebai sekali, Bu Siska." Siska membalas, "Cuma kamu yang boleh lebai, aku nggak boleh?" Dia merangkul leher Shania, lalu menjelaskan rencananya, "Katakan, masuk akal nggak?" Shania memikirkan baik-baik. "Kalau dipikir lagi, sepertinya patut dicoba." "Kalau begitu, ayo kita jalankan!" Siska menenggak jus jeruknya. "Sekarang juga aku mau cari si Master Devi itu! Rencana awal tetap jalan, kita tambahkan strategi baru ini. Berhasil atau nggak, kita coba saja!" Dia memakai jasnya dan buru-buru pergi. Gayanya seperti mau membongkar tengkorak si nenek tua itu. ... Hari Jumat itu berlalu dengan cukup tenang. Shania bahkan s

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.