Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 223

Shania melihat tatapan Xander yang semakin tajam. Kenapa dia begitu marah hari ini? Bukankah hanya karena dia salah paham mengira Xander datang untuk berkencan? Apakah itu alasan untuk marah sebesar ini? Dia cepat-cepat melangkah keluar. Pokoknya, dia tidak ingin masalah ini melibatkan orang lain. Xander mengikuti di belakangnya dengan langkah perlahan, jaraknya sekitar tiga atau empat langkah. Ekspresinya sangat serius dan dingin, seperti sedang mengawal seorang tahanan. Tahanan yang baru saja melakukan kesalahan besar. Beberapa orang memperhatikan saat mereka keluar dari restoran. Sandi yang cemas duduk di meja depan, lalu bertanya pada Siska yang sedang makan daging, "Kak Siska, dia mau bawa Kak Shania ke mana? Apa dia dalam situasi berbahaya? Harusnya kita ikut membantu!" Jeffry menyela, "Kamu mudah sekali memanggil orang 'kakak', ya?" Siska menjawab, "Mau bantu apa? Makan saja makananmu, jangan ikut campur urusan orang dewasa." Dia pun menepuk pelipis adiknya. "Kakak!" "Kakak apa

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.