Bab 242
Semua orang merasa tegang, tetapi mereka sudah menemukan jawabannya.
Tanah di sekitar pohon sudah digali.
"Nggak ada."
Seorang polisi berteriak.
Ucapan polisi itu membuat Shania dan Siska terkejut.
Ekspresi Jevan juga berubah.
Bahkan, Bu Meta yang duduk di tanah pun terkejut. Dia berpikir, "Mayatnya nggak ada?"
"Mayatnya hilang?"
"Kok bisa hilang?"
...
Di kantor polisi.
Semua orang dibawa ke ruangan yang berbeda-beda.
Shania dan yang lainnya menceritakan semua kejadian dari awal hingga akhir dengan jelas, serta memberikan rekaman suara dan video sebagai bukti.
Karena mayat tidak ditemukan, Bu Meta kembali berdalih dengan seribu alasan. Terkait ucapan Qiara dalam rekaman, dia berdalih dengan mengatakan bahwa Qiara sakit dan sering mengigau. Dia mengaku mereka datang ke kebun hanya untuk bersantai, memetik buah, dan menggali tanah karena ingin membawa pulang tanah subur dari tengah kolam untuk menanam bunga.
Setelah menyangkal, Bu Meta juga mengatakan bahwa Shania telah memasuki rumahnya

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ