Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 257

"Aku pinjamkan padamu." "Aku nggak bisa bayar!" "Bayarnya dicicil." Shania terdiam. Dia menggenggam sendoknya, dan ibu jarinya bergerak-gerak. Untuk sesaat, dia merasa sedikit tergoda. Namun, dengan cepat dia menyadarkan dirinya sendiri. Apa yang sedang dipikirkannya? Mencoba meraih bulan di langit adalah hal yang bodoh. Dia berusaha menenangkan rasa takut di dalam dirinya dan mulai mengaduk-aduk pangsit di dalam mangkuk. Dengan canggung, dia beralih topik. "Eh, ini pangsit isi apa ya? Daging ayam atau sapi? Kok aku nggak bisa ngerasain apa-apa ya?" Xander tiba-tiba tersenyum sinis. Dia mengambil semua pangsit dari mangkuknya dan menuang semuanya ke mangkuk Shania. "Nggak bisa ngerasain apa-apa? Itu semua daging orang yang penakut, ada yang penakut tapi mau main-main, ada yang cuma mau makan tanpa mau bertanggung jawab." Shania merasa malu dan menutupi wajahnya seraya berteriak dalam hati, "Jangan ngomong lagi. Aku salah, oke!" Di kejauhan, ada tiga orang menatap mereka. Tidak, emp

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.