Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 310

"Kadang aku juga suka membangkang." Shania pulang kerja lebih awal hari itu. Karena yang terkilir adalah kaki kirinya, dia masih bisa menyetir. Dia langsung menuju sebuah klinik urut. Saat masih SMA, orang tuanya pernah pindah rumah ke dekat sekolah demi dirinya. Biasanya kalau ayahnya mengalami cedera saat main bola atau merasa pegal-pegal, mereka akan datang berobat ke sana. Begitu dia masuk, Pak Haston langsung mengenalinya. "Kamu anaknya Profesor Jodi, Shania, 'kan?" Shania mengangguk sambil tersenyum. "Pak Haston masih ingat aku?" "Bagaimana bisa lupa? Dulu kamu sering ikut ayahmu ke sini. Anak-anak tukang cukur di sebelah itu juga sering mendekatimu. Ayahmu sampai jagain kamu seperti sedang jagain brankas." "Ayahku memang terlalu berlebihan." "Bukan berlebihan. Kalau aku punya anak perempuan secantik kamu, bocah mana pun dalam radius sepuluh meter pun akan aku usir pakai tongkat." Shania tertawa mendengar candaan dari Pak Haston. Setelah mereka mengobrol hangat beberapa saat, Sha

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.