Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 337

Xander meletakkan Shania di sofa, lalu membungkuk dan menciuminya. Shania menahan dadanya dengan kedua tangan. Namun, saat pria itu menjadi serius, mana mungkin lengannya yang ramping bisa menahan? Dalam sekejap saja dia sudah tertekan, bibir beraroma mint itu menempel di bibirnya. Xander sedang marah. Huh, dia juga sedang marah! Dengan kesal, Shania menggigit lidah yang menyusup ke dalam mulutnya. Xander kesakitan, namun tidak melepaskan diri. Lidahnya yang kini berbau darah tetap menggoda dan membelit lidah Shania. Shania masih ingin menggigit, namun hatinya justru dilanda rasa lemas dan getir yang tak bisa dijelaskan. Dia tidak bergerak lagi, tangannya perlahan melingkar ke leher pria itu, membalas ciumannya. Keduanya berciuman dengan penuh hasrat. Rasa hangat dalam kemesraan itu membuat orang ketagihan. "Ah ...!" Suara teriakan nyaring dari seorang wanita tiba-tiba menggema di dalam ruangan. Keduanya tersentak kaget di atas sofa. Xander segera mengangkat kepala, menarik bagian bawa

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.