Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 347

Xander terkejut oleh gairahnya. Dia memeluk erat tubuh lembut dalam pelukannya, membiarkan gadis itu berbuat sesukanya. Angin di luar jendela mobil bertiup makin kencang. Suara gemeresik dedaunan terdengar jelas, ranting-ranting pohon bergoyang liar, seolah-olah hampir patah diterpa angin. Di dalam mobil yang jendelanya tertutup rapat, semuanya gelap gulita. Kabut memenuhi kaca, dan sepasang tangan putih ramping menekan ke jendela, lalu perlahan-lahan meluncur turun seperti kehilangan tenaga. Kabut itu pun terganggu dan tersapu berantakan. Sesaat kemudian, sebuah tangan besar menutupi tangan Shania. Jari-jari mereka saling mengunci. Kabut di kaca akhirnya berubah menjadi embun wangi ... ... Sudah lewat tengah malam. Shania bersandar di dada Xander, tidak bergerak sama sekali. "Sudah lewat berapa lama dari setengah jam?" Suaranya terdengar dari atas kepala. Shania menjawab malas, "Baru dua puluh menit, masih ada sepuluh menit lagi." Xander membantu merapikan pakaian Shania. "Kalau begit

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.