Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
โดย: Webfic

Bab 355

Pipi Shania memerah. Dia memelototi pria itu. Jelas di ruangan itu hanya ada mereka berdua, tetapi Shania menurunkan suaranya seolah-olah sedang ditonton orang, mengingatkan, "Ini jam kerja, jangan menggoda." Xander menariknya agak lebih dekat, menyentuhkan kepalanya di kepala Shania, lalu berbisik, "Malam ini naiklah ke lantai paling atas untuk melihat si kucing kecil. Sudah beberapa hari kamu nggak menjenguknya. Katanya dia kangen sama kamu." "Boleh saja, tapi ... aku nggak menginap." Dia menatap bibir pria itu, napasnya mulai terasa panas. Xander menyapukan napas hangatnya ke pipinya. "Sepertinya Nona Shania punya potensi besar jadi wanita nggak berhati, ya." "Jangan bilang begitu, nanti aku jadi bangga." Selesai berkata, Nona Shania yang pemberani itu cepat-cepat mencuri ciuman di bibir sang presdir. Dia meraih berkasnya, lalu berlari keluar lebih cepat dari kelinci. Xander masih bisa merasakan aroma harum yang tertinggal di bibirnya, dan dia pun tersenyum tipis. ... Shania turun d

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.