Bab 369
Xander langsung gelap mata.
Tenggorokannya bergerak naik turun.
Xander menunduk, kemudian mencium bibir gadis nakal ini dengan lembut, tetapi penuh gairah, seolah ingin melahapnya sepenuhnya. Gairahnya begitu membara hingga Shania nyaris tidak mampu bertahan.
Ketika sedang asyik bercumbu, tiba-tiba Xander melepaskan bibirnya, lalu menggendongnya ke kamar.
Di dalam kamar mandi.
Air dari shower mengguyur deras dari atas. Karena lupa menyalakan kipas ventilasi, uap panas memenuhi seluruh ruangan.
Dalam kabut uap yang tebal, mereka berdua seperti ular yang menggeliat seperti disiram serbuk belerang. Mereka tampak menggeliat dan saling mengaitkan tubuh, kemudian mencakar-cakar dinding seperti akan segera menemui ajal.
Perlahan, kesadaran pun mulai memudar, rasanya seperti jiwa mereka melayang ke surga, alam yang penuh kicauan burung, bunga-bunga mekar, dan alunan lagu suci yang menggema, sebuah alam yang menakjubkan ...
...
Esok paginya.
Setelah mandi, Xander membopong Shania yang kelelahan

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ